MENGENAL SALINITAS LAUT

Hubungan Salinitas dengan Densitas, Temperatur, Konduktifitas, Kloronitas Dan Alat Pengukur Salinitas di Samudra


Salinitas

Salinitas merupakan tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air/ salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Cara yang biasa digunakan untuk menentukan salinitas adalah menghitung jumlah kadar garam dalam satu sampel yang biasa disebut klorinitas, dengan rumus : 0/00 = klorinitas x 1,817.

Salinitas dalam suatu konsidi perairan mempunyai standar yang berbada-beda, Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.

Hubungan Salinitas dengan Densitas

Densitas dapat juga dikatakan sebagai Massa Air. Densitas merupakan salah satu parameter terpenting dalam mempelajari dinamika laut. Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal (misalnya akibat perbedaan pemanasan di permukaan) dapat menghasilkan arus laut yang sangat kuat. Oleh karena itu penentuan densitas merupakan hal yang sangat penting dalam oseanografi. Lambang yang digunakan untuk menyatakan densitas adalah ρ (rho).

Sensitas dangant tergantung dengan temperature(T) dan salinitas (S) juga Tekanan (p).
Densitas akan bertambah apabila salinitas menurun, hal ini dikarenakan jumlah kadar garam yang berada dalam air menurun dan peristiwa ini akan mengurangi beban/ massa air tersebut.

• S < 24.7 : air menjadi dingin hingga dicapai densitas maksimum, kemudian jika air permukaan menjadi lebih ringan (ketika densitas maksimum telah terlewati) pendinginan terjadi hanya pada lapisan campuran akibat angin (wind mixed layer) saja, dimana akhirnya terjadi pembekuan. Di bagian kolam (basin) yang lebih dalam akan dipenuhi oleh air dengan densitas maksimum.

• S > 24.7 : konveksi selalu terjadi di keseluruhan badan air. Pendinginan diperlambat akibat adanya sejumlah besar energi panas (heat) yang tersimpan di dalam badan air. Hal ini terjadi karena air mencapai titik bekunya sebelum densitas maksimum tercapai.

Hubungan Antara Salinitas dengan Temperatur

Temperatur merupakan ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar energi termisnya, makin besar temperaturnya.

Temperatur di lautan biasanya disebabkan oleh sinar matahari yang masuk kedalam perairan tersebut.s emakin dangkal peraiaran maka semakin tinggi suhu/ temperaturnya. Semakin panas perairan tersebut maka kadar garam perairan akan lebih banyak yang menguap. Jadi semakin tinggi suhu/ tempertur perairan laut maka semakin rendah tingkat salinitas perairan tersebut.

Hubungan Antara Salinitas dengan Konduksitas

Konduktivitas merupakan daya hantar listrik air laut, jadi seamakin tinggi tingkat konduktivitas maka semakin rendah salinitas karena panas yang masuk kedalam perairan semakin banyak.

Hubungan Antara Salinitas dengan Klorinitas

Klorinitas merupakan cara untuk menentukan salinitas, yaitu dengan menghitung jumlah kadar garam dalam satu sample.
Salinitas dapat diketahui dengan rumus : kloronitas x 1,817.

Alat Pengukur Salinitas Di Samudra

Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat salinitas di Samudra Adalah CTD (Conductivity, Temperature and Depth) recorder dan
untuk pengukuran arah dan kecepatan arus, digunakan ADCP (Acoustic Doppler Current
Profiler). CTD diturunkan ke kolom perairan dengan menggunakan winch secara perlahan
hingga ke lapisan dekat dasar kemudian ditarik kembali ke permukaan.
Sel induktif yang
terdapat dalam CTD digunakan sebagai sensor salinitas.